Selasa, 20 Agustus 2013

Romansa Duka



Minggu yang janggal, ketika akhirnya sebuah pertemuan itu diakhiri.
Lesung pipitnya masih menekuk sempurna, arlojinya berdetak sesuai jatahnya, tangan  merambah mata, menutupi kesedihan.
Hari yang dia pikir istimewa sudah dilewati, dengan bermacam fakta yang akhirnya membuatnya urung tertawa, dua jam dari sekarang adalah hal terberat, melepasnya dalam dua kedipan saja.
Masih teringat jelas senyum lepas di wajahnya, bertemu tidak sengaja, berkenalan tanpa rasa. Dia dewasa, dengan berbagai penampakan yang nyata, saat itu ia tersadar, akan sebuah cinta yang harus binasa.
Ponsel ini menderu perlahan, ada namamu disana, pertanda sebuah rindu yang memanggil. Tak dinyana, itu hanya bualan halus yang berkedok selamat tinggal.
Becak Yogya kadaluwarsa ini, mengantarkanmu pergi. Menjemput masa depan pilihan orangtuamu. Tinggal dia disini, bersama kesepian lagi yang seperti abadi.
Menatap punggungmu dari belakang adalah naluri,
“Mengapa kau harus datang ?”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buta

Ceritanya bermula dari sebuah film, yang filenya sudah di laptopku dari tahun 2010, saat aku kuliah. Film yang mungkin semua orang sudah p...