Jumat, 07 September 2012

Sketsa Tanpa Warna


Gadis berlesung pipit itu duduk di ujung taman. Di sebuah kursi marmer yang agak kotor. Tangannya menggenggam foto tua. Ia terpejam beribu bahasa, sesekali ia mendekatkan sapu tangan kumalnya ke kedua mata. Sebuah tanda kalau ia sedang gulana. Di sebuah sore yang berhias senja. Gadis itu sendirian, dan pada sebuah foto tua di genggaman, tak ada yang tahu kalau ia sedang menggenggam harapan.

            Isak tangis di malam hari tak terhindarkan darinya. Padahal, ia sudah tak lagi berada di taman dan menggenggam sebuah foto. Ia sudah beralih di kamarnya yang sepi. Ia mengucap rundu berkali-kali, pada sepasang sosok yang sudah lama pergi. Lama… sampai ia pun tertidur dalam dekapan malam yang pandai menusuk tubuh dengan dinginnya.

            Ketika pagi pun akhirnya datang, ia belum beranjak dari kediaman. Dipeganginya perutnya yang lapar, sembari mendongak ke langit menatap angan yang perlahan pudar. Akan tetapi, ia belum lupa Tuhan, ia masih memujanya sampai mati.
Masih di pagi yang harusnya indah itu, ia kembali menggenggam sebuah foto. Dan masih di pagi yang harusnya indah itu, ia berujar rindu yang pada orang yang sama ke sekian kali. Melupakan rasa lapar yang ternyata sudah mulai mendera.

            Gadis itu…. Gadis itu kali ini berada di pinggir rel kereta. Ia memandang rangkaian gerbong yang berlalu lalang semenjak siang tadi. Ia, masih menggenggam foto tua. Berharap periode itu, akan segera berakhir.

            Gadis itu, masih terdiam. Ia menenteng tas yang hanya berisi sebuah album. Ia diguyur hujan kali itu. Tapi, tangannya masih menggenggan sebuah foto tua. Sama, setelah berhari-hari……

            Pada hari pertemuan, saat ia melepaskan tangannya dari sebuah foto, menuju potret yang sebenarnya. Ia pun menangis lega, sambil mengusap air mata, ia bergumam lirih “kalian kemana saja?

            Hari itu, ia menyadari. Bahwa sebuah foto tua, sebuah sketsa tanpa warna, membuatnya bertahan berhari-hari. Dari sebuah rindu yang menyiksa..    

ilustrasi -bapak ibu-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Buta

Ceritanya bermula dari sebuah film, yang filenya sudah di laptopku dari tahun 2010, saat aku kuliah. Film yang mungkin semua orang sudah p...